Tanda-tanda untuk melakukan cut loss dan hold dalam trading saham. Keputusan untuk melakukan “cut loss” atau “hold” dalam trading saham merupakan langkah yang krusial dan membutuhkan analisis yang cermat. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan tersebut:
Tanda-tanda untuk Melakukan “Cut Loss”:
- Rugi Melebihi Toleransi Risiko: Jika kerugian Anda melebihi batas toleransi risiko yang telah Anda tetapkan, ini bisa menjadi tanda untuk melakukan cut loss. Menjaga risiko pada tingkat yang dapat Anda terima penting untuk menjaga modal Anda.
- Perubahan Fundamental Negatif: Jika ada perubahan signifikan dalam fundamental perusahaan yang mengindikasikan performa yang buruk di masa depan, ini bisa menjadi tanda untuk keluar dari posisi Anda.
- Pergerakan Harga yang Signifikan: Jika saham mengalami penurunan harga yang signifikan, terutama melewati level dukungan atau memicu sinyal teknikal bearish, ini dapat menjadi tanda bahwa tren harga telah berubah.
- Sentimen Pasar yang Negatif: Jika sentimen pasar secara umum sedang negatif, ini dapat menjadi tanda bahwa tekanan jual akan meningkat, dan melakukan cut loss bisa menjadi langkah yang bijak.
Tanda-tanda untuk “Hold”:
- Perubahan Positif dalam Fundamental: Jika ada perubahan positif dalam fundamental perusahaan, seperti kenaikan laba bersih atau peluncuran produk yang sukses, ini dapat menjadi tanda untuk mempertimbangkan untuk tetap berinvestasi.
- Tren Harga yang Positif: Jika saham masih mengikuti tren harga positif dan tidak ada indikasi kuat bahwa tren ini akan berubah, mempertahankan posisi bisa menjadi pilihan yang masuk akal.
- Toleransi Risiko dan Rencana Investasi: Jika Anda masih dalam batas toleransi risiko Anda dan investasi Anda masih sesuai dengan rencana investasi awal Anda, mempertahankan posisi dapat mencerminkan disiplin dalam trading.
- Analisis Teknikal yang Mendukung: Jika analisis teknikal menunjukkan bahwa saham masih dalam tren naik dan tidak ada sinyal kuat untuk keluar, ini dapat menjadi tanda untuk mempertahankan posisi.
Kapan Harus Cut Loss dan Hold?
Terdapat 2 cara investasi saham yang umumnya digunakan oleh seorang trader sebagai patokan dalam menentukan sebuah titik cut loss. Pertama yaitu berdasarkan level cut loss yang dihitung dari harga beli. Kedua menentukan titik cut loss berdasarkan titik support dari saham tersebut.
- Cut Loss dari Harga Beli
Sebelum trading, kamu perlu menentukan batas cut loss terlebih dahulu dari titik entry. Sebagai contoh, kamu menetapkan angka 5% sebagai batas cut loss dari titik awal (entry) saat mulai bertrading, kemudian harga saham turun dan telah mencapai 5% maka kamu perlu segera menjual saham tersebut.
Dengan menentukan batasan, maka secara tidak langsung kamu juga telah menentukan batasan kerugian yang mungkin terjadi akibat penurunan harga saham. Sebab kita tidak dapat memastikan kapan harga saham akan berhenti turun, atau kembali naik.
Namun adapun kekurangan dari cara membeli saham menggunakan metode batasan cut loss, sebab beberapa orang menilai cara ini tidak fleksibel. Tidak sedikit trader yang berfikir bahwa cara ini tidak mempertimbangkan capital gain dari pergerakan saham di masa yang akan datang.
- Cut Loss berdasarkan Level Support
Level support biasanya ditentukan oleh trader sebelum mengambil posisi trading. Jika harga saham mendadak turun maka Anda dapat melakukan cut loss pada level support atau saat berada di bawah level support. Namun jika harga saham masih berada di atas level support, maka kamu dapat melakukan hold.
Ciri-Ciri Harga Saham yang Akan Turun
Analisa saham sangat diperlukan untuk melihat potensi dan pergerakan harga saham meskipun tidak 100% akurat. Namun dengan analisis yang baik, para trader pemula dapat menghindari kerugian. Tips trading saham selanjutnya adalah mengetahui ciri-ciri saham turun berdasarkan siklus harga saham berikut:
- Siklus pertama penurunan harga saham biasanya diawali dengan kenaikan harga IHSG yang tinggi.
- Dalam kurun waktu singkat misalnya dalam satu hari harga saham mengalami kenaikan drastis lebih dari satu kali hingga mencapai batas titik resistensi saham tersebut.
- Harga saham IHSG dan saham lainnya masih bergerak naik dalam waktu tertentu, namun pergerakannya lebih terbatas. Kamu bisa melihat pergerakan grafik yang sulit naik lebih tinggi.
- Kemudian siklus berlanjut, banyak harga saham yang tidak lagi mengalami kenaikan atau tertahan di titik resistensinya.
- Harga saham mulai mengalami penurunan atau koreksi pada waktu yang tidak dapat ditentukan.
Dengan mengetahui ciri-ciri dari siklus penurunan harga saham ini, maka kamu akan lebih aware dalam menentukan titik cut loss dan level support, atau memutuskan untuk hold saham kamu. Intinya, analisis saham dan fundamental sangat penting dalam trading khususnya bagi trader pemula.
Jika pada akhirnya kamu harus melakukan cut loss bukan berarti kamu telah gagal dalam bertrading. Cut loss berarti kamu telah mengakui kekalahan, namun kamu bisa bangkit dan mencoba trading untuk mendapatkan capital gain di kemudian hari.
Namun, jika kamu ingin bertrading saham secara mudah, maka kamu perlu mencoba aplikasi trading saham. Kamu dapat menikmati berbagai fasilitas dan kemudahan trading dengan tingkat resiko yang lebih rendah.
Kesimpulan:
Keputusan untuk cut loss atau hold harus didasarkan pada analisis menyeluruh, termasuk faktor fundamental dan teknikal, serta toleransi risiko dan rencana investasi Anda. Disiplin dalam mengikuti rencana trading dan kemampuan untuk mengakui perubahan kondisi pasar merupakan keterampilan penting dalam dunia trading saham. Seiring waktu, pengalaman dan pemahaman yang lebih baik tentang pasar akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.
Kami tidak bisa memperkirakan kapan nilai saham akan melonjak atau menurun, tetapi kami dapat mencegah kerugian dengan mengurangi kerugian apabila harga saham tiba-tiba menurun secara drastis dengan menggunakan cut loss. Dalam investasi saham online, penting untuk mengetahui kapan harus melakukan cut loss atau menahan posisi. Jadi, baca terus artikel ini jika Anda masih bingung.
Memahami Istilah-Istilah Dalam Trading Saham
Mengenal dan memahami berbagai istilah dalam perdagangan, terutama saham, akan membuat pembelajaran saham bagi pemula menjadi lebih mudah. Berikut adalah beberapa istilah yang perlu dipahami.
Blue Chip
Saham blue chip dikenal sebagai saham yang diakui secara nasional dan internasional. Termasuk dalam saham perusahaan yang stabil dan sukses yang menyediakan produk atau layanan yang berkualitas tinggi.
Hold
Hold merupakan istilah untuk menahan saham dengan tidak menjual saham tersebut, meskipun nilai saham terus turun atau naik.
Cut Loss
Cut loss atau stop loss adalah istilah yang digunakan untuk memotong kerugian. Diambil dari arti kata cut yaitu “memotong” dan loss yang berarti “kerugian”. Tujuan dilakukan cut loss dalam trading saham adalah untuk memotong kerugian yang lebih besar ketika harga saham turun secara drastis.
IPO (Initial Public Offering)
Initial public offering memiliki arti dalam trading saham yaitu tawaran saham yang dilakukan pertama kali oleh sebuah perusahaan kepada publik. Para trader biasanya menyingkat istilah tersebut dengan IPO agar lebih mudah untuk diucapkan.
Deviden
Deviden adalah istilah untuk pendapatan dari manfaat perusahaan dengan sumber yang berasal dari saham berumur satu tahun. Hanya para pemegang saham yang berhak untuk menerima deviden.
Capital Gain
Istilah Capital gain hampir sama dengan deviden yaitu sebuah pendapatan untuk manfaat dari saham. Namun capital gain sendiri merupakan selisih dari nilai saham yang dijual dengan nilai saham yang dibeli.