Istilah Planet Kerdil baru diadopsi oleh Persatuan Astronomi Internasional di tahun 2006, sehingga terdapat tiga macam objek antariksa yang mengorbit Matahari: Planet, Planet Kerdil, dan objek tata surya kecil. Planet Kerdil didefinisikan sebagai bentuk bulat yang mengorbit Matahari dengan bentuk orbit yang masih belum jelas, memiliki massa yang cukup untuk memiliki gaya gravitasi sendiri, namun berukuran jauh lebih kecil dibandingkan delapan planet utama (bahkan masih lebih kecil daripada Bulan-nya Bumi), dan juga bukan satelit planet manapun.
Sebagai patokan, ada tiga kriteria utama agar suatu obyek angkasa dapat dikatakan sebagai planet, yaitu:
- Obyek tersebut harus mengorbit mengitari Matahari.
- Obyek tersebut harus cukup besar sehingga mampu membentuk bulat akibat gaya gravitasinya sendiri.
- Harus memiliki orbit yang bersih di sekitarnya.
Atas dasar beberapa kesepakatan konsep di atas, sejauh ini Persatuan Astronomi Internasional baru mengakui lima Planet Kerdil, dan berikut adalah di antaranya.Â
5 Planet Kerdil Di Dalam Sistem Tata Surya Kita
CERES
Para ilmuwan menyebut Ceres sebagai planet embrio. Gangguan gravitasi yang kuat oleh planet raksasa Jupiter jutaan tahun lalu, menghambat Ceres tumbuh menjadi planet sempurna. Ceres mengorbit bersama jutaan asteroid di sabuk asteroid tata surya kita yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter. Diameter Ceres sekitar 939 km dan memiliki massa yang 0,00016 kali lebih kecil daripada Bumi.Â
PLUTO
Siapa yang tak mengenal Pluto. Planet yang sempat masuk ke dalam sembilan planet utama ini, diturunkan klasifikasinya menjadi planet kerdil semenjak tahun 2006 karena tidak memenuhi salah satu dari tiga syarat sebagai planet utama (memiliki orbit yang bersih di sekitarnya). Hal ini terjadi karena ternyata Pluto mengorbit di sabuk Kuiper yang juga diisi oleh tiga planet kerdil lainnya: Eris, Makemake, dan Haumea.Â
ERIS
Planet kerdil Eris memiliki jarak orbit terhadap Matahari yang satu tingkatan lebih jauh dari Pluto. Orbit dari planet yang baru ditemukan di tahun 2003 ini memiliki jarak terjauh sekitar 15 miliar kilometer dari Matahari. Jarak tersebut 3 kali lipat lebih jauh dari Pluto terhadap Matahari, atau 97 kali lebih jauh dari Bumi terhadap Matahari. Planet kerdil Eris membutuhkan waktu orbit paling lama diantara planet kerdil yang lain yakni 559 tahun untuk satu kali evolusi terhadap Matahari.Â
MAKEMAKE
Planet kerdil Makemake (dibaca: Makimaki) ditemukan pada 31 Maret 2005. Ditemukannya planet Makemake — bersama dengan planet Eris — menjadi alasan kuat bagi Persatuan Astronomi Internasional untuk merumuskan kembali apa definisi planet, sehingga muncul klasifikasi planet kerdil. Makemake memiliki kecepatan orbit 4.419 km/detik. Selain itu, planet ini diperkirakan memiliki temperatur permukaan sekitar -230°C sehingga diperkirakan permukaannya tersusun atas unsur metana, etana, dan es nitrogen.Â
HAUMEA
Haumea pengucapan bahasa Inggris: [haʊˈmeɪə]how-MAY-É™), secara resmi disebut (136108) Haumea dan sebutan sementara (136108) 2003 EL61 adalah planet katai di sabuk Kuiper, secara kasar sekitar sepertiga massa Pluto, ditemukan oleh tim Mike Brown di Caltech di Amerika Serikat atau J. L. Ortiz et al. dari Instituto de AstrofÃsica de AndalucÃa di Observatorium Sierra Nevada di Spanyol (masih merupakan kontroversi). Minor Planet Center menyatakan grup Ortiz sebagai penemu karena merupakan yang pertama mengumumkan objek tersebut. Pada tanggal 17 September 2008, Haumea diklasifikasikan sebagai planet katai oleh IAU. Haumea dikitari oleh dua satelit alami yang diberi nama Namaka, dan Hi’iaka, keduanya merupakan asteroid yang terperangkap oleh medan gravitasi Haumea. Haumea tergolong planet katai unik, karena memiliki bentuk elips. Haumea diperkirakan mempunyai luas permukaan sekitar 2×10^7 km2 atau 20,000,000 km2 yang berarti bahwa Haumea memiliki luas permukaan yang hanya sedikit lebih besar dari Negara Rusia.
Haumea menjadi satu planet kerdil yang memiliki bentuk paling unik, berbentuk oval. Karena pantulan sinar dari planet ini yang cukup terang, memungkinkan para ilmuwan untuk mengetahui bentuk unik tersebut. Selain itu, melalui teleskop raksasa canggih Hubble, planet kerdil ini juga diketahui memiliki dua satelit yang masih-masing diberi nama Hi’aka dan Namaka. Planet kerdil yang juga ditemukan di tahun 2005 ini memiliki kecepatan orbit 4.531 km/detik, sehingga membutuhkan waktu evolusi terhadap Matahari selama 283 tahun untuk satu kali putaran.Â